Sekitar pukul 19.15 wita kami sedang asik ngobrol bersama kawan se profesi di Warkop Bandara Masamba. “Eh mulai mi acara serah terima jabatan Kapolres Luwu Utara, kesana ki,” seru Aksan, Wartawan Seruya, kepada yang lain. Saya langsung mengiyakan dan beranjak dari tempat duduk sambil membenahi peralatan yang baru saja ku gunakan untuk menulis berita. yang lain juga sudah bergegas. “Aksan ikut di mobil ku saja,”. “Siap boss,” singkatnya.

Sesampai di depan Kantor polres Luwu Utara, ku parkir Avanza silver DD 552 IU dimana saat itu tempat parkir sudah hampir penuh. Ternyata acara telah dimulai beberapa menit yang lalu. Kami langsung bergegas memasuki tempat acara tersebut, tak menunggu lama kumulai mengarahkan moncong kamera DSLR ku mengabadikan acara tersebut.

Malam ramah tamah serah terima jabatan Kapolres Luwu Utara dari AKBP Hery Marwanto kepada AKBP Muhammad Endro, yang dilaksanakan didepan Kantor Polres Luwu Utara, Sabtu, 25 April 2015 berlangsung dengan hikmat. Dimana Muhammad Endro resmi menjabat sebagai Kapolres Luwu Utara yang baru, dari jabatan lamanya sebagai Kasat Reskrim Polrestabes Makassar. Sementara AKBP Hery Marwanto dipindah tugaskan sebagai Kapolres Gowa.

Acara yang berlangsung cukup ramai dan sederhana itu dihadiri langsung oleh Bupati Luwu Utara, Arifin Junaedi dan Wakil Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani serta seluruh komponen masyarakat. Tak ketinggalan sejumlah awak media tak ingin melewatkan pisah sambut Kapolres Luwu Utara, menjadi momentum tersendiri untuk diabaikan sebagai bahan berita.

Kebetulan pada saat itu kegandrungan masyarakat Indonesia terhadap batu cincin, termasuk masyarakat Luwu Utara sedang panas-panasnya. Sehingga melalui momentum tersebut menjadi agenda tersendiri dalam acara, Bupati Luwu Utara, Arifin Junaedi memberikan bingkisan berupa cincin dan kalung melekat batu asli dari Luwu Utara kepada kedua Kapolres tersebut.

Usai acara seremony lepas sambut Kapolres Luwu Utara, saya bersama teman-teman yang lain langsung bersalaman dengan Kapolres Baru, AKBP Muhammad Endro. Sambil bersenda gurau mencoba memahami seperti apa karakter Kapolres baru ini, dengan penampilannya yang sangat santai. Mungkin memang terlihat santai karena sebelumnya pernah menjabat sebagai Kasat Reskrim.

“Semoga Kapolres ini adalah orang yang dikirim oleh Mabes Polri untuk meretas konflik yang kerap terjadi di Luwu Utara. Apalagi saat ini memasuki suasana Pilkada, bisa terjadi konflik yang lebih besar,” ujarku dalam hati saat itu.

Tiba-tiba terdengar kabar, telah terjadi konflik di desa Buangin Kecamatan Sabbang. Menurut kabar dari beberapa pihak telah terjadi penikaman disana. Mungkin ini kado istimewa buat Kapolres Luwu Utara yang baru. Untuk lebih piawai dalam menciptakan kamtibmas di Luwu Utara.

Seminggu AKBP Muhammad Endro menjabat sebagai Kapolres Luwu Utara, langsung mengeluarkan maklumat kepada masyarakat Luwu Utara untuk menyerakan seluruh senjata rakitan berupa Papporo, Peluncur dan senjata rakitan lainnya. Inti dari maklumat tersebut, memberikan kesempatan selama 1 minggu untuk segera menyerahkan senjata rakitan yang dimiliki oleh masyarakat.

Jika dalam kurun waktu yang diberikan tidak di indahkan maka pihak Kepolisian akan melakukan penggerebekan, melakukan langsung pemeriksaan. Apabila ada diantara masyarakat yang ditemukan memiliki senjata rakitan itu, akan dilakukan penangkapan.

Walhasil cara tersebut cukup memberi efek positif, sebagian besar masyarakat langsung menyerahkan senjata rakitannya. Seminggu kemudian Pihak Polres Luwu Utara atas perintah Kapolres AKBP Muhammad Endro, melakukan penggrebekan di beberapa Desa.

Dalam perjalanannya, telah terdengar Kapolres Luwu Utara membuktikan apa yang pernah Ia katakan, “Saya akan tembak, kalau ada yang coba macam-macam melanggar hukum,” ucapnya beberapa saat lalu. Ia melumpuhkan seorang residivis curanmor, bernama Tawa, kedua kakinya bersarang timah panas.

Kabar itu langsung terdengar di seantero Luwu Utara, bahwa Kapolres Luwu Utara menembak seorang pencuri motor. Secara psikologis pelaku konflik di beberappa tempat takut dengan ancaman tersebut. Sehingga dengan demikian konflik di Lutra berangsur angsur pulih.

Tiga bulan masa jabatan AKBP Muhammad Endro telah sangat dirasakan oleh masyarakat Luwu Utara, sehingga bersamaan itu pula, sejumlah komponen masyarakat dan pemerintah memberikan apresiasi yang besar. Ruang dialog terus dilakukan oleh jajaran kepolisian, mengundang pemuda dan organisasi masyarakat mencari titik temu.
Suasana damai terus tercipta, pemerintah juga menyambut baik hal tersebut. Sehingga berselang 1 tahun masa jabatan AKBP Muhammad Endro sebagai Kapolres Luwu Utara bertepatan dengan hari ulang tahun Luwu Utara. Pemerintah telah berani melaksanakan kegiatan dengan mendatangkan artis ibu kota, Geisha dan Evi Masamba. Semuanya berjalan lancar tanpa ada kendala gangguan kamtibmas yang selama ini menjadi kekuatiran saat dilaksanakan sebuah hajatan.

Pemuda Balebo Baloli dan Kasimbong sudah mulai berbaur, pemuda Pandak dan Rompu tak ingin melewatkan kedamaian itu. Ternyata hidup damai itu sangat mengasikkan. Geliat pemuda dimana-mana menunjukkan kreatifitas melaksanakan beberapa ivent untuk memberikan hiburan kepada masyarakat. Hal inilah yang sangat dirasakan oleh masyarakat Luwu Utara bahwa damai itu Indah.

Senin 14 November 2016 kemarin, terdengar kabar Kapolres Luwu Utara pindah. Dengan adanya mutasi promosi jabatan beliau sebagai Wadir Resnarkoba Polda Banten berdasarkan Surat Telegram Kapolri bernomor ST/2754/XI/2016 tertanggal 14 November 2016.

“Waduh Kapolres hebat ini telah dipindahkan,” gumamku dalam hati. Bersamaan dengan itu, sejumah ucapan melalui sosial media memenuhi beranda AKBP Muhammad Endro sebagai kapolres Luwu Utara. Apresiasi dan ucapan terimakasih silih berganti. Bahkan ada yang masih menginginkan beliau untuk tetap berada di Luwu Utara. Namun apa daya, surat mutasi telah dikeluarkan oleh Mabes Polri, AKBP Muhammad Endro mendapat tugas baru sebagai di Polda Banten.

Sebagai pemuda Luwu Utara, saya berharap apa yang telah diletakkan oleh Muhammad Endro, bisa terus berjalan. Kamtibmas terus tercipta ditengah-tengah masyarakat. Berharap, semoga dengan Kapolres yang baru nanti bisa melanjutkan apa yang telah diberikan Muhammad Endro kepada Luwu Utara.

“Terimakasih Ndaan, apa yang telah engkau berikan untuk Luwu Utara sangat berharga. Moga makin sukses kedepan, bisa menjadi seorang Jenderal Polisi nantinya, menempati posisi lebih strategis yang memberi manfaat untuk masyarakat banyak,”.

Salam Hormat !