Matahari pagi menyinari kota Masamba yang terbilang masih lengang dipukul 06.00 pagi. Menyempatkan untuk meregangkan otot badan yang masih terasa capek setelah tiba dikampung halaman istri, tepatnya di kota Masamba Kabupaten Luwu Utara. Udara begitu sejuk, sangat berbeda dengan udara diperkotaan. Mungkin karena Kota Masamba ini belum tercemar oleh polusi pabrik ataupun kendaraan yang padat.

Tidak salah saya mengambil cuti untuk liburan ke kampung halaman istri, setelah sekian lama kami hidup bersama di kota. Liburan ini tak ingin saya lewatkan begitu saja, saya pun langsung mengingat. Kalau tidak salah,..!? istriku pernah bercerita bahwa dikampung halamannya ada tempat wisata Air terjun… Jujur saja saya paling senang tempat wisata air terjun.

Sambil menikmati kopi dan gogos panas (Ketan Bakar), bersama iparku, sebut saja namanya Jefri. Saya langsung mengorek informasi kepadanya keberadaan tempat wisata Air Terjun yang ada di Luwu Utara. “jef.. disini ada ngak tempat wisata air terjun?” tanyaku kepadanya. Iya kak, di Luwu Utara ada beberapa tempat wisata air terjun, namun yang sering dikunjungi oleh masyarakat yaitu Air Terjun Sarambualla’. Air terjun Sarambualla’ berbeda dengan air terjun lain yang ada di Luwu Utara, sebab air terjun ini telah memiliki akses jalan menuju lokasi sudah terbilang bagus,”jelasnya.

Keesokan pagi, bertepatan dengan hari minggu, saya bersama keluarga memanfaatkan waktu untuk tamasya ke air terjun sarambualla’ itu. Lokasi air terjun Sarambualla’ berjarak sekitar 35 kilometer dari kota masamba kearah selatan, Desa Pompaniki Kecamatan Sabbang. Dari jalan poros menuju jalan setapak kita harus menempuh jarak sekitar 8 kilometer untuk sampai ke lokasi.

Air Terjun Sarambualla (foto; Ipul)
Air Terjun Sarambualla (foto; Ipul)

Setelah kami sampai dijalan setapak menuju kelokasi, telah terpampang di depan jalan masuk, tulisan “Air Terjun Sarambualla’. Sayapun tak sabar lagi untuk sampai ke lokasi tersebut. Ditengah perjalanan menuju lokasi, mengikuti terus jalan setapak yang telah diaspal, sayapun bergumam dalam hati, “wah sangat indah pemandangan disini”. Hamparan padi yang sudah menguning telah siap dipanen, dengan view yang sangat indah oleh pegunungan serta perkampungan yang masih dihuni sedikit rumah.

Melewati perkampungan yang bernama Dusun To’Nangka, jalan mulai menanjak keatas, mungkin air terjun itu sudah dekat. Udara mulai dingin setelah memasuki lokasi yang dipenuhi oleh pepohon besar. Sayapun kembali bergumam, “Tempat seperti ini sangat susah didapatkan ditempatku”.

Saat asik cerita dimobil mengomentari perjalanan ini, Tiba-tiba Jefri yang lagi nyetir, mengerem mobil. Ternyata mobilnya harus parkir ditempat ini. Air terjunnya belum kelihatan, hanya sungai dan hutan lebat yang saya lihat. “Jef air terjunnya mana ?, tanyaku kepadanya. “kita harus parkir disini kak, kita masih harus jalan kaki sejauh 300 meter,” ucapnya.

Kamipun bergegas untuk berjalan kelokasi, tanpa ketinggalan harus membawa barang bawaan berupa makanan dan peralatan lainnya. Dimulailah jalan kaki yang semakin menanjak, lumayan capek sih, tapi ngak apa-apa karena udaranya juga sejuk oleh pepohonan besar. Gemercik aliran sungai yang deras menghiasi perjalanan ini.

Sesampai dilokasi dengan posisi masih dibagian atas, air terjun itu telah nampak. Kami segera bergegas menyusuri tembok tangga menuju ke areal air terjun tersebut.

Waowww… betul-betul asik tempatnya, saya pun tak menyempatkan untuk istirahat sejenak setelah berjalan tadi, Saya langsung beranjak ke mulut air terjun sarambualla’ itu. Tak henti-hentinya rombongan kami untuk berfoto selfi dengan latar belakang air terjun tersebut. “Saya jadi ingat dan membayangkan air terjun Puket Thailand, Saya kan sudah pernah kesana 2 tahun lalu.

_mg_1535

Yang lebih mengasikkan lagi, saat anak-anak yang juga sedang berada dilokasi naik keatas dinding batu pinggiran luncuran air terjun tersebut, lalu melompat kebawah mengikuti air terjun tersebut. Sepertinya anak-anak ini sudah akrab dengan lingkungan air terjun tersebut, sebab mereka secara berulang-ulang melakukan lompatan dari atas setinggi kurang lebih 5 meter. Sayapun tertarik untuk melakukannya, sambil menyuruh jefri untuk mengabadikan momen ini dengan rekaman video kamera handpone. Namun saya tak berani naik lebih tinggi ke tempat anak-anak itu, saya lebih memilih dibagian bawah saja.

Disekitar Air Terjun Sarambualla’ banyak terdapat batu besar yang melengkapi keindahan naturalnya alam permandian air terjun itu. Sementara dibagian pinggiran sungai telah disipkan fasilitas berupa tempat duduk dan gazebo untuk bersantai bagi seluruh pengunjung yang datang.

Nah, asik kan.. Momen liburan ini takkan terlupakan, saya hanya berharap suatu saat bisa kembali ke lokasi air terjun Sarambualla’. Bagi para traveler yang senang dengan wisata alam air terjun silahkan berkunjung ke tempat wisata Air Terjun Sarambualla’ tepatnya berada di Dusun To Nangka Desa Pompaniki Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara. (Rizal Muthahhari)